Selasa, 02 April 2013

Warga Pangkep Ancam Blokir Akses Jalan Truk Tambang

Akibat setiap hari dilalui truk pengangkut hasil tambang, jalan desa di Kampung Sela, Desa Mangilu, Kecamatan Bungoro rusak berat. Aspal yang menutup badan jalan rusak dan berlubang kerap membuat terjadi kecelakaan lalu lintas.
Masyarakat mengaku sudah berkali-kali mengadukan kondisi jalan mereka kepada pemerintah, namun jawaban yang didapat selalu saja hanya janji-janji yang tidak terwujud.
“Kondisi jalan rusak disini sudah lama, warga disini sudah berkali-kali melapor ke pemda tapi tidak ada kepastian kapan diperbaiki,” kata Syahran salah seorang warga yang kebetulan melintas, Rabu (27/3) siang.
Truk-truk yang bermuatan sampai 40 ton yang setiap hari melalui jalan ini jumlahnya lebih dari ratusan. Truk tersebut mengangkut hasil tambang untuk timbunan, marmer dan bahan campuran untuk kebutuhan semen PT Semen Tonasa.
“Kalau jumlahnya, banyak sekali. Ratusan mobil tiap hari lewat sini,” ujar seorang petugas retribusi yang enggan disebut namanya.
Kondisi jalan rusak akibat dilalui kendaraan tambang juga terjadi disepanjang jalan kecamatan menuju Kampung Biringere, Kecamatan Bungoro dan Desa Bulu Tellue, Kecamatan Tondong. Didua lokasi ini, jalan juga berlubang dan dimusim kemarau seperti sekarang warga disepanjang jalan ini harus rela “makan debu” setiap hari.
Untuk itu warga menuntut kepada perusahaan tambang untuk melakukan penimbunan jalan yang berlubang dan melakukan penyiraman jalan dua kali sehari. Warga mengancam jika perusahaan tambang tidak memenuhi tuntutan warga maka mobil tambangnya akan ditahan oleh warga.
“Kita sudah bosan tiap hari makan debu, makanya kami menuntut agar mereka menimbun jalan yang lubang dan melakukan penyiraman dua kali sehari,” kata Udin salah seorang warga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar