Kamis, 17 Januari 2013

Bayi Gizi Buruk Tergolek di RSUD Pangkep, Orang Tuanya Kurang Biaya

Jumanis, bayi delapan bulan saat ini terbaring lemah diruang perwatan Flamboyan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pangkep karena menderita gizi buruk. Kedua orang tuanya, Judda (43) dan Sabri Sari (70) berpikir keras untuk mendapatkan biaya perawatan bayi anak pertamanya ini.
Sabri dan Judda adalah warga pulau Pajjenekang, Desa Mattiro Deceng, Kecamatan Liukang Tupabiring. Ibu Judda adalah seorang tuna wicara dan bapaknya, Sabri seorang nelayan pancing ikan, yang penghasialan tergantung hasil pancingan.
Dibandingkan dengan bayi normal, kondisi fisik Jumanis memang sangat memprihatinkan. Kulit tangan dan kakinya mengerut akibat tubuhnya yang sangat kurus.
Kondisi fisik Jumanis sudah sangat lemah, membuat perawat yang hendak memasang infus kesulitan karena urat nadi sang bayi tidak keliatan lagi. Terpaksa untuk menyuplai kebutuhan makanannya, perawat memasukkan selang ke hidung jumanis, yang disuntikka susu untuk memenuhi kebutuhan maklanan bayi miskin ini.
Saban menceritakan, Jumanis terlahir dalam keadaan normal. Karena kondisi ekonomi keluarganya membuat bayi ini kekurangan asupan gizi. “Waktu lahir normal, tapi satu bulan kemudian baru keklihatan berat berat badannya terun turus. Sampai petugas kesehatan kasi rujukan untuk kesini (RSUD),” kata Sabri, Senin (14/1)
Saban mengaku resah karena dirinya tidak memiliki sepersen pun uang. Sementara, sejumlah resep dari rumah sakit harus ditebus di apotek diluar RSUD pangkep.
Lelaki renta ini berharap perhatian Pemerinta Kabupaten (Pemkab) Pangkep untuk dapat membantu biaya selama perawatan Jumanis serta kemudahan dalam pengurusan admistrasi rumah sakit.

sumber:
http://rakyatsulsel.com/bayi-gizi-buruk-tergolek-di-rsud-pangkep-orang-tuanya-kurang-biaya.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar